-->

Kabupaten Bogor - Teras Cibinong adalah Media Komunikasi Komunitas Tanah Impian di Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor

Wanita Cantik di Mata Pria

Wanita Cantik di Mata Pria
Wanita-wanita Berparas Menawan Hati

News

Back to Kabupaten Bogor

RAMALAN SABDO PALON MENDAHULUI RAMALAN EKONOM DUNIA

Bogor (TajurHalang) –  Sabdo Palon dan Naya Genggong adalah penasihat spiritual Raja-raja di Tanah Jawa. Mereka berperan sebagai penuntun gaib yang berwujud.

Mengapa mereka selalu hadir mengiringi Raja-Raja Jawa di masa lalu,  karena mereka bukanlah sosok manusia biasa, tetapi merupakan gelar. Mereka juga dikenal dengan predikat “Sapu Angin dan Sapu Jagad”.

Olehkarenanya kami mengilustrasikan Sabdo Palon dan Naya Genggong sebagai prilaku pewayangan.

Sabdo Palon dan Noyo Genggong adalah gelar bagi prilaku sosok tersebut, dengan tugas masing-masing, yakni :
  • Sabdo Palon, “sabdo” artinya seseorang yang memberikan masukan / ajaran nasehat, dan “palon” artinya kebenaran yang bergema di Alam Semesta. Jadi “Sabdo Palon” bermakna sebagai seorang abdi yang berani menyuarakan kebenaran kepada Raja, serta berani menanggung akibatnya.
  • Naya Genggong, “naya” artinya nayaka / abdi raja, dan “genggong” artinya mengulang-ulang suara. Jadi “Noyo Genggong” bermakna sebagai seorang abdi yang berani mengingatkan Raja secara berulang-ulang mengenai kebenaran, dan berani menanggung akibatnya.
Sabdo Palon dan Noyo Genggong mulai dikenal  saat Ratu Tribhuwana Tunggadewi (Ibu dari Hayam Wuruk) berkuasa, dan tetap setia sebagai penasihat spiritual hingga Raja Brawijaya V.

Mereka sering dikisahkan dalam Serat Jongko Joyoboyo, yang dikenal sebagai “Jongko Sabdo Palon”, yang menjelaskan mengenai ramalan mulainya kehancuran "Pengikut-pengikut Islam Radikal", pada saat bersamaan dimulai "Berkuasanya Manusia-masnusia yang Islami"

Sebelum adanya kesalahpahaman yang lebih lebar, sebaiknya Anda membaca apa yang dimaksud dengan Islam Radikal klik sini.


Ramalan kehancuran tersebut adalah, setelah 500 tahun, terhitung dari hancurnya Kerajaan Mapahit.

Sepertinya Sabdo Palon meramalkan titik kehancuran Islam Radikal yang ada di Nusantara.

Dengan kehancuran Penganut Islam Radikal di Indonesia, makan stabilitas ekonomi dan politik di Indonesia pun semakin kuat.

Sesudah kehancuran Islam Radikal di Nusantara, menurut serat ramalan tersebut, setelah 4 zaman, maka Indonesia mengalami masa dimana rakyat Indonesia menjadi Gemah Ripah Loh Jinawi.

Ramalan Sabdo Palon ternyata bukan Isapan Jempolkarena William H. Buiter*, Chief Economist Citigroup yang tidak tahu  mengenai ramalan Sabdo Palon, memiliki ramalan yang sama.

Jika 500 tahun di tambah dengan 4 zaman (1 Zaman Jawa = 8 Tahun), maka diperkirakan dari tahun terakhir pemerintahan Brawijaya VI tahun 1498. Jadi hitung-hitungannya 1498 + 500 + (4 x 8 = 32 Tahun) = 2030. Artikel asli klik di sini

Coba lihat ramalan di bawah ini :

William H. Buiter*, Chief Economist Citigroup bersama 50 ekonom merilis prediksi ekonom global dengan judul “Global Growth Generators (3G): Moving beyond emerging markets”. Indonesia diprediksi masuk di dalam 10 besar Negara-negara pembangkit pertumbuhan global. GDP Indonesia akan naik dari posisi 18 (2011), ke posisi 7 (2030) dan posisi 4 (2040). Artikel asli klik di sini

Tuturan Serat Jangka Sabdo Palon yang terpenting adalah apa yang sangat dikenal dengan “Sabdo Palon Nagih Janji“. Dimana Sabdo Palon memberitahukan tanda-tanda sosial, dan tanda-tanda Alam yang akan muncul di zaman kembalinya nanti.

Bagi kita yang awam, tidak perlu khawatir, karena Alam pun sudah memberikan tanda-tanda dukungannya, bahkan bantuan gaib dari luar Nusantara pun, saat ini (awal 2020) sudah membuktikan keberadaan dukungannya di Indonesia. Sehingga sampai saat ini tidak terjadi sesuatu apapun, dimana ramalan tersebut dimulai di tahun 2020 ini.

Di serat tersebut disampaikan pula syarat, agar tidak ada huru-hara.

Tidak adanya huru-hara dikarenakan, para anak cucu, dibantu oleh para loyalis untuk menghalau siasat para machevelian dari Timur Tengah tersebut, untuk tidak jatuh lagi di lobang yang sama, meskipun para machevelian dari Timur Tengah tersebut, telah ber-metamorfosis dalam bentuk dan siasat yang lain.

Ada baiknya, kita tetap menyimak serat tersebut untuk bahan renungan, kajian, dan sekaligus mengetahui betapa liciknya para machevelian Timur Tengah, yang berani-beraninya menggunakan Agama sebagai sarana Pergerakan kaum Islam Radikal tersebut.

Sementara ramalan Sabdo Palon Naya Genggong, yang sudah terjadi juga, yakni meletusnya Gunung Merapi pada 2010 yang lalu, hal ini terkait dengan ramalan Sabdo Palon Naya Genggong.

Di sinilah kita dapat menghitung ramalan di atas dengan bersandar pada 500 tahun + 4 zaman.

Gunanya ramalan adalah agar kita dapat mencarikan solusinya, bukan untuk pasrah bongkokan. (Pesan dari anak cucu Mojopahit)

Sumber : Dari berbagai sumber
Foto : Istimewa

Saatnya Anda Punya Rumah di Cibinong Bogor

Hunian Asri di Cibinong
Pembangunan proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) tahap II untuk rute Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi, yang juga melalui Cibinong, menghilangkan bayang-bayang kemacetan menuju Kota Cibinong. Hal ini menjadikan kota ini semakin lengkap dari sisi infrastruktur, dan membuatnya tidak lagi jauh dari Jakarta.

Saatnyalah Anda memiliki rumah di Cibinong, karena dahulu Cibinong dipandang sebelah mata, karena macet, dan kumuh, serta perkembangan pembangunan infrastrukturnya yang dipandang lambat. 

Lain dulu lain sekarang, dalam kurun waktu + 10 tahun terakhir ini, pertumbuhan Cibinong terlihat sangat pesat. Hal tersebut terlihat dari pembangunan proyek infrastruktur, seperti ;  pusat perbelanjaan seperti Cibinong City Mall, stadion Pakansari yang mewah dan megah.

Pembangunan yang terarah tersebut, menjadikan Cibinong menuju Kota Metropolitan

Nah sekarang Anda pahamkan, mengapa Anda harus memiliki rumah di Cibinong. (SSM)

Foto : Istimewa

Presiden Jokowi: “Ide Brilian Butuh Eksekusi Cerdas”

Jakarta (KecamatanCibinong) – Presiden Jokowi membuka Festival kreatif tahunan, IdeaFest bertema ‘Becoming a MILLENIAL Leader in The Age of Innovation’, di Jakarta Convention Centre (26/10). Saya harus ngomong apa adanya, saya terkaget-kaget dengan banyaknya ‘lompatan-lompatan’ yang semuanya dikelola kaum milenial. Saya meyakini, yang menggerakkan Indonesia ke depan adalah saudara-saudara semuanya. Teknologi dari Indonesia yang mengintervensi negara-negara lain, itu yang saya inginkan,” puji Presiden.

Presiden Joko Widodo menjelaskan, “IdeaFest adalah forum yang berbicara mengenai inovasi yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, berpikir out of the box, dan menyusun strategi ide. Saya tau dan saya merasakan bahwa di hadapan saya ini adalah kaum pemuda yang akan menggerakkan itu menjadi sebuah kenyataan.”

IdeaFest 2018 mempertemukan berbagai insan kreatif lintas industri skala nasional dan internasional. Berkolaborasi dengan TheNextDev, Astra, Bank DBS Indonesia, dan Blibli.com, ratusan profil kreatif akan berbagi inspirasi dengan #GenerasiC yang hadir. Gelaran IdeaFest 2018 akan semakin meriah dengan hadirnya Spice-Up! Boot Camp, Awarding Night, hingga konsep IdeaExperience yang meliputi O2O Market, LyfeFest, Art Space, dan berbagai program kreatif menarik lainnya.

“Sepanjang persiapan IdeaFest 2018, saya melihat antusiasme luar biasa dari kedua belah pihak, baik dari pembicara maupun #GenerasiC yang hadir. Sebab konsep ‘C’ benar-benar terasa dengan kehadiran berbagai nama besar lintas bidang ilmu. Kehadiran IdeaFest setiap tahunnya selalu mendukung revolusi dan membuka kesempatan serta peluang bagi #GenerasiC di Indonesia dan dunia,” ucap Ben Subiakto Co-Chariman Ideafest 2018 (fm). Foto: Istimewa | Sumber : JIM

Konser Amal Duka "Donggala Sigi Palu" di Cibinong

Ayo Sobat Komunitas

Kita berbagi untuk sesama...
Daftarkan Band Sobat kalau mau joint di  Konser Amal Duka "Donggala, Sigi dan Palu"

Tanggal 14 Oktober 2018... Sobat bisa kontek langsung Moris +6287884533439 dan Win +62 896-6622-2981

Segera... "UNITY IS POWER..ONE FOR ALL,ALL FOR ONE"

Cibinong : Sejarah Kabupaten Bogor

Cibinong, (Cibinong) - Saat Bupati Demang Wartawangsa berusaha untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan kesejahteraan rakyat, dengan mengedepankan pemanfaatan bidang pertanian. Untuk itu, ia memerintahkan untuk menggali terusan dari Ciliwung ke Cimahpar, juga dari Nanggewer sampai ke Kalibaru/Kalimulya.

Awalnya penggalian tersebut rencananya untuk membuat terusan kali di sekitar pusat pemerintahan, tetapi pada tahun 1754 dilanjutkan hingga pusat pemerintahan yang terletak di Tanah Baru, yang kemudian dipindahkan ke Sukahati (Kampung Empang sekarang).

Dari sejarahnya, Kabupaten Bogor adalah salah satu wilayah yang menjadi pusat kerajaan tertua di Indonesia. Catatan Dinasti Sung di Cina dan prasasti yang ditemukan di Tempuran sungai Ciaruteun dengan sungai Cisadane, menjelaskan bahwa setidaknya pada paruh awal abad ke 5 M di wilayah ini telah ada sebuah bentuk Pemerintahan.

Dari catatan Dinasti Sung, tahun 430, 433, 434, 437, dan 452 Kerajaan Holotan mengirimkan utusannya ke Cina. Menurut sejarawan Prof. Dr Slamet Muljana dalam bukunya ' Dari Holotan ke Jayakarta' menyimpulkan Holotan adalah transliterasi Cina dari kata Aruteun, dan kerajaan Aruteun adalah salah satu kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa.

Prasasti Ciaruteun adalah bukti sejarah perpindahan kekuasaan, dari kerajaan Aruteun ke kerajaan Tarumanagara dibawah Raja Purnawarman, sekitar paruh waktu akhir sabad ke-5.

Prasasti-prasasti lainnya peninggalan Purnawarman adalah prasasti Kebon Kopi di Kecamatan Cibungbulang, Prasasti Jambu di Bukit Koleangkak (Pasir Gintung, Kecamatan Leuwiliang), dan prasasti Lebak (di tengah sungai Cidanghiyang, Propinsi Banten).

Abad ke 6 dan ke 7, kerajaan Tarumanagara adalah penguasa tunggal  di wilayah Jawa Barat. Setelah Tarumanagara, atau pada abad-abad setelahnya, kerajaan terkenal yang pernah muncul di Tanah Pasundan (Jawa Barat) adalah Sunda, Pajajaran, Galuh, dan Kawali. Semuanya berada di wilayah Bogor dan sekitarnya.

Jadi jelas, bahwa perjalanan sejarah Kabupaten Bogor memiliki kaitan erat dengan zaman kerajaan yang pernah memerintah di wilayah tersebut. Salah satunya dengan Sri Baduga Maharaja yang dikenal sebagai raja yang mengawali zaman kerajaan Pajajaran, raja tersebut terkenal dengan ‘ajaran dari Leluhur yang menjunjung tinggi Kesejahteraan Rakyatnya’, dan secara berturut-turut tercatat dalam sejarah, adanya kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah tersebut, yakni :
  • Kerajaan Taruma Negara, diperintah oleh 12 orang raja. Berkuasa dari tahun 358 hingga tahun 669
  • Kerajaan Galuh, diperintah oleh 14 raja. Berkuasa dari tahun 516 hingga tahun 852
  • Kerajaan Sunda, diperintah oleh 28 raja. Berkuasa dari tahun 669 hingga tahun 1333
  • Kerajaan Kawali, diperintah oleh 6 orang raja dari tahun 1333 hingga 1482
  • Kerajaan Pajajaran, memerintah dari tahun 1482 hingga tahun 1579. Salah satu raja yang terkenal adalah Raja Sri Baduga Maharaja, yang mana upacara pelantikannya terkenal dengan upacara Kuwedabhakti, yang dilangsungkan pada tanggal 3 Juni 1482. Tanggal itulah kiranya yang kemudian ditetapkan sebagai hari Jadi Bogor yang secara resmi dikukuhkan melalui sidang pleno DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor pada tanggal 26 Mei 1972.
Tahun 1975, Pemerintah Pusat (melalui Menteri Dalam Negeri) menginstruksikan bahwa Kabupaten Bogor harus memiliki Pusat Pemerintahan di wilayah Kabupaten sendiri, dan pindah dari Pusat Pemerintahan Kotamadya Bogor. Dengan dasar tersebut, pemerintah daerah Tingkat II Bogor mengadakan penelitian ke beberapa wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor, untuk dijadikan calon ibu kota sekaligus berperan sebagai pusat pemerintahan. Alternatif lokasi yang dipilih antara lain : wilayah Kecamatan Ciawi (Rancamaya), Leuwiliang, Parung dan Kecamatan Cibinong (Desa Tengah).

Dari penelitian tersebut, memutuskan bahwa yang diajukan ke pemerintah Pusat untuk mendapat persetujuan sebagai ibu kota adalah Rancamaya wilayah Kecamatan Ciawi. Pemerintah Pusat menilai, bahwa Rancamaya masih relatif dekat letaknya dengan pusat pemerintahan Kotamadya Bogor, dan dikhawatirkan akan masuk ke dalam rencana perluasan dan pengembangan wilayah Kotamadya Bogor.

Kemudian, atas petunjuk pemerintah Pusat agar pemerintah daerah Tingkat II Bogor mengambil salah satu alternatif wilayah dari hasil penelitian lainnya. Melalui sidang Pleno DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor tahun 1980, ditetapkan bahwa calon ibu kota Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor terletak di Desa Tengah Kecamatan Cibinong.

Setelah mendapatkan hasil penetapan tersebut di atas, lalu calon ibu kota ini diusulkan kembali ke pemerintah Pusat,  dan mendapat persetujuan serta dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1982, yang menegaskan bahwa ibu kota pusat pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor berkedudukan di Desa Tengah Kecamatan Cibinong.

Sejak saat itulah, dimulai rencana persiapan pembangunan pusat pemerintahan ibu kota Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor dan pada tanggal 5 Oktober 1985 dilaksanakan peletakan batu pertama oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bogor pada saat itu.

Ada yang menarik dari Sejarah berdirinya Kabupaten Bogor, yakni adanya komitmen Penguasa untuk Mensejahterakan Rakyatnya.

Berangkat dari Pemikiran itulah, maka Sapto Satrio Mulyo mengembangkan Bogor Sehat (Sejahtera Aman Tentram). (IB). Foto  : Istimewa

Wanita Cerdas Hormati Pria Berpengetahuan Luas

Wanita Cerdas Hormati Pria Berpengetahuan Luas
Jendela Nusantara

Proud to be Indonesia

Proud to be Indonesia
Back to Local Wisdom


Back To Top